Senin, 25 Juni 2012

Memahami Prosa (Natsr) Jahiliyah


Memahami Prosa (Natsr) Jahiliyah

PENDAHULUAN
Pada pertemuan sebelumnya, kita telah membahas tentang pembagian sastra arab Jahiliyah, yang mana sastra jahili terbagi menjadi dua, yakni syi’ir (puisi) dan natsr (prosa) Dan yang telah kita bahas tentang syi’ir Jahili, meliputi pengertiannya, tokoh-tokohnya dan tujuannya. Dan disana terjadi perdebatan tentang mana yang lebih dulu, syiir ataukah natsr?
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini, mereka yang berpendapat bahwa natsr  yang lebih dulu muncul, dalam hal mengungkapkan maksud-maksud seseorang dan pemikirannya, kemudian untuk ucapan yang berwazan itu muncul belakangan. Dan pendapat lain mengatakan, untuk menanggapi masalah ini terlebih dulu membedakan Natsr ‘adiy dn Natsr Fanny. Nastr bagi orang Arab itu telah ada sejak zaman dulu sekali, tapi yang dimaksud disini adalah  Natsr ‘Adiy bukan Natsr Adaby, kemudian lanjut pada permasalahan bahwa syi’ir itu lebih dulu daripada Natsr, ini disebabkan karena syi’ir itu memakai bahasa emosi fitriah (naluri alamiyah) sedangkan natsr memakai bahasa rasional. Dan sekarang kita tahu bahwa syi’ir itu lebih dulu ada daripada Nastr karena puisi terkait dengan panca indra, perasaan dan imajinasi.
Tapi disini kita tidak membahas lebih lanjut perdebatan itu. Kita akan mempelajari Nastr dan aspek-aspek yang terkait dengan natsr 
POKOK PERMASALAHAN
1.      Apa Pengertian natsr Jahili?
2.      Apa saja macam-macam beserta contoh-contohnya?
3.      Siapa saja tokoh-tokohnya?
4.      Bagaimana pula karakteristik sastra jahili secara umum?
PEMBAHASAN
Pengertian Natsr Jahiliyah
                  An-natsr atau yang lebih kita kenal dengan nama prosa adalah sebuah sastra tulis yang menjadi bagian dari kesenian.
Beberapa sumber literatur memberikan definisi prosa sebagai berikut :
·         Jenis karya sastra yang dibedakan puisi karena tidak terikat oleh kaidah puitika.
·         Karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas yang tidak      terikat oleh rima dan irama.
·         Perkataan yang tidak diatur oleh wazan-wazan dan qofiyah.
Macam-macam Nasr Jahiliyah beserta contoh-contohnya
                        Kajian sastra prosa berdasarkan karakteristiknya secara garis besar terbagi menjadi dua  macam, diantaranya :
1.      Natsr Al-‘Adiy (النثرالعادي )  adalah sesuatu yang diucapkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Natsr Al-Fanniy/Natsr Al-Adabi adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk memberi efek / pengaruh bagi jiwa pendengarnya
            Sedangkan dalam buku Wildana Wargadinata dan Laily Fitriani, menjelaskan pembagian prosa jahiliyah sebagai berikut :
1)      Khutbah (pidato), adalah ungkapan atau wacana yang ditujukan untuk orang banyak dan khlayak ramai dalam rangka menjelaskan suatu perkara penting yang dipergunakan untuk mempengaruhi, memotivasi, mempertahankan pendapat sendiri atau reaksi terhadap pendapat yang lain dan mempetahankan mazhabnya.
Contoh khutbah nikah Abu Thalib ketika nabi Muhammad menikah dengan sayyidah Khadijah :
الحمد لله الذي جعلنا من ذرية إبراهيم، وزرع إسماعيل و جعل لنا بلدا حراما و بيتا محجوزا، وجعلنا الحكام على الناس، ثم إن محمد بن عبد الله ابن أخى من لا يوازن به فتى من قريش إنا رجح عليه برا و فضلا، و كرما و عقلا، و مجدا و نبلا، وإن كان فى المال قل فإنما المال ظل زائل، و عارية مسترجعة، وله فى خديجة بنت خويلد رغبة، ولها فيه مثل ذلك وما احببتم من الصداق فعلي.
Artinya : segala puji milik Allah yang telah menjadikan kita termasuk keturunan nabi Ibrahim, dari jalur Isma’il, dia telah menjadikan buat kita negeri yang dihormati dan baitullah yang dikunjungi, dan dia telah menjadikan kita pemimpin manusia. Selanjutnya, bahwasanya Muhammad ibnu Abdullah, putra saudara saya, pemuda yang tidak tertandingi pemuda quraisy, ia mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keutamaan, kemuliaan, kecerdasan, keagungan dan kebangsawanan. Meskipun dari segi harta ia kurang, akan tetapi sesungguhnya harta kekayaan itu hanyalah barang yang mudah hilang dan barang yang beredar di tengah-tengah manusia. Ia menyukai Khadijah binti Khawalid. Begitu juga sebaliknya. Apa yang kalian sukai dari mahar maka sayalah yang akan menaggungnya.
2)     Wasiat adalah nasihat seseorang yang akan meninggal dunia atau akan berpisah kepada seseorang yang dicintainya dalam rangka permohonan untuk mengerjakan sesuatu.
            Contoh wasiat Ibnu Abd Manaf (ayah dari Abdul Muthallib) kepada kaum quraisy untuk memuliakan kepada jama’ah haji :
يا معشر قريش... أنتم سادة العرب، أحسنها وجوها وأعظمها احلاما، وأوسطها انسابا و أقربها أرحاما.
يا معشر القريش...!!! انتم جيران بيت الله. أكرمكم بولايته و خصكم بجواره دون بنى إسماعيل وحفظ منكم أحسن ما حفظ جار من جاره، فأكرموا ضيفه  وزوار بيته، فإنهم يأتونكم شعثا غبرا من كل بلد.
فورب هذه البنية لو كان مال يحمل ذلك لا كفيتموه ألا وإني مخرج من طيب مالي و حلاله مالم تقطع فيه رحم، ولم يؤخذ بظلم ولم يدخل فيه حرام فواضعه، فمن شاء ان يفعل منكم مثل ذلك فعل.
وأسئلكم بخرمة هذاالبيت ألا يخرج رجل منكم من ماله لكرامة زوار بيت الله ومعونتهم إلا طيب لم يؤخذ ظلما، ولم تقطع فيه رحم، ولم يغتسب.
Artinya : Wahai kaum quraisy...kalian adalah pemuka-pemuka  bangsa Arab, punya paras terbaik, cita-cita yang tinggi, keturunan yang terbaik, dan tali silaturrahmi yang kuat.
Wahai kaum quraisy...kalian adalah tetangga dekat rumah Allah, memberi kehormatan pada kalian untuk menjadi penguasanya, memilih kalian menjadi tetangganya dari pada anak turun bani Isma’il yang lain. Dan menjaga kalian sebaik menjaga tetangga kepada tetangganya. Karena itu muliakanlah para tamu rumah-Nya. Sesungguhnya mereka datang dari tempat yang jauh dengan susah payah.
Maka demi Robbnya ka’bah, seandainya harta ku cukup untuk menjamu tamu-amu Allah, maka aku tidak akan melibatkan kalian untuk menjamunya. Ketahuilah, aku mengeluarkan harta terbaikku untuk menghormati tamu Allah, harta yang ku peroleh dengan cara halal tanpa memutus tamu silaturrahmi, harta yang diambil tanpa kedzaliman dan tidak masuk di dalamnya barang haram, semua itu aku khususkan untuk tamu Allah. Kalau diantara kalian mau melakukan seperti apa yang aku lakukan, maka lakukanlah..
Aku minta demi haramnya rumah ini, jangan sampai ada laki-laki yang mengeluarkan hartanya untuk menghormat tamu baitullah kecuali dengan kebaikan, jangan ada kedzaliman, jangan ada terputusnya silaturrahmi, dan jangan ada peng-ghasab-an.
3)      Amtsal, bangsa Arab mulai bergegas membukukan amtsal sejak pertengahan abad pertama hijriyah. Dimulai oleh Shahar al-Abdi pada masa Muawiyyah ibn Abi Sofyan, kemudian Ubaid ibn Syariyyah. Pada abad kedua hijriyah penyusunan buku-buku amtsal berkembang pesat, seperti yang ditulis oleh Mufaddol al-Dabyi. Pada abad ke-3 Abu Ubaid al-Qasim ibn Salam menulis buku amtsal yang kemudian disyarah Abu Ubaid al-Bakry dalam bukunya Fashl al-maqal fi syarhi Kitab amtsal li Abi Ubaid al-Qasim ibn Salam.
                                    Amtsal adalah ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas yang lahir dari suatu kejadian kemudian menjadi terkenal dan menjadi pembicaraan orang banyak, hingga menjadi perumpamaan atau kata-kata tiruan yang bertujuan untuk perbandingan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Amtsal ada yang berbentuk natsr (prosa) dan juga berbentuk nadham. Berikut ini adalah contoh amtsal jahili dalam bentuk natsr:
كيف اعاودك وهذا اثر فأسك؟
bagaimana aku bisa kembali mempercayaimu, sedangkan ini adalah bekas kapakmu?”. Perumpamaan bagi orang yang tidak percaya lagi terhadap orang yang telah mengkhianatinya. Dan contoh yang lainnya, misalnya:
"ان غدا لناظره قريب
sesungguhnya besok bagi yang menunggunya sebentar”. Perumpamaan tentang sabar dan menunggu sesuatu yang diharapkan.
4)      Hikmah, adalah ungkapan ringkas dan indah yang mengandung kebenaran yang dapat diterima dan berisi petunjuk moral. Hikmah biasanya lahir dari orang-orang yang punya banyak pengalaman, ilmu tinggi dan pengetahuan yang luas.
Diantara contoh hikmah pada masa jahiliyah adalah sebagai berikut:
مصارع الرجال تحت بروق الطمع
“kehancuran seorang laki-laki terletak di bawah kilaunya ketamakan”
"رضا الناس غاية لا تدرك"
“ridho sesseorang itu sulit diketahui (dalamnya hati, siapa yang tahu?)    
5)      Qasas (kisah-kisah Jahiliyah), adalah menceritakan hal-hal ajaib tentang nenek moyangnya, kejadian yang luar biasa atau yang aneh, menceritakan ayyam al-Arab, dan cerita tentang peperangan turut mendominasi kumpulan kisah jahiliyyah.  berikut adalah salah satu contoh pendek kisah perang ayyam al-Arab yaitu perang Halimah :
حليمة
لما تولى المنذر بن ماء السماء ملك الحيرة, واستقر فى ملكه, سار الى الحارث الغثانى طالبا  ابيه عنده, وبعث اليه : انى قد اعددت لك القهول على الفحول, فعجبه الحارث: قد اعددت لك المردى على الجردى. وسار المنذر حتى نزل بمرج حليمة, وسار اليه الحارث ايضا, ثم اشتبقوا فى القتال , وما كثت الحرب اياما ينتصف بعضهم من بعض.
فلما رأى  ذلك الحارث قعد فى قصره، ودعا إبنته حليمة وكانت من أجمال النساء، فأعطاه طيبا و امرها أن تطيب من مربها من جند، فاجعلوا يمرون بها وتطيبهم، ثم نادى يا فتيان غسان، من قتل ملك الحيرة زوجته ابنتى فقال لبيد بن عمرو الغسان لأبيه : يا أبت !!! لأنا قاتل ملك الحيرة او مقتول دونه لا محالة، ولست أرضى فرسى فأعطنى فرسك، فأعطاه فرسه، فلما زحف الناس واقتتلوا ساعة شد لبيد على المنذر فضربه ضربة، ثم ألقاه عن فرسه، وانهزم أصحاب المنذر من كل وجه، نزل لبيد فاحتز رأسه، وأقبل به الى الحارث بإبنة عمك، فقد زوجتكها فقال : بل ان صارف فأواسى اصحابي بنفسى، فإذا إنصرف الناس إنصرفت.
ورجع فصادف أخا المنذر قد رجع اليه الناس وهو يقاتل وقداشتدت نكايته، فتقدم لبيد فقاتل حتى قتل، ولكن لحما انهزمت ثانية، وقتلوا فى وجه وانصرفت غسان بأحسن الظفر، بعد ان اسروا كثيرا، ممن كانوا مع المنذر من العرب.
Artinya : “ketika Mundzir ibnu May al-sama’i raja Hiroh diangkat menjadi raja. Dia berangkat mendatangi al-Harits al-Ghasani raja Ghassasinah ingin membalas dendam kematian ayahnya kepadanya. Kemudian mundzir mengutus utusan yang menyampaikan pesan : aku telah siapkan pasukan muda (berumur antara 34-51th) di atas kuda-kuda perang dan unta jantan. Kemudian Harits menjawab : saya juga menyiapkan petarung muda di atas kuda perang. Kemudian mereka bertemu dan berperang, sampai beberapa hari, kadang Hirah yang menang dan ghasasinah yang menang.
Melihat perkembanagan perang yang mulai mencemaskan dia duduk di istananya memanggil putrinya Halimah, seorang wanita yang paling cantik di zamannya. Kemudian harits memberi anaknya minyak wangi dan menyuruhnya memberi wangian kepada seluruh perajuritnya. Kemudian para tentara secara bergilir diberi wangian oleh halimah, kemudian Harits bertitah : wahai seluruh perajurit ghassan..barang siapa yang  berhasil membunuh raja Hirah, maka aku akan menikahkannya dengan putriku Halimah. Labid ibnu amr al-ghassani berkata pada bapaknya, aku akan membunuh raja Hirah atau sebaliknya aku terbunuh. Aku tidak rela menggunakan kudaku, tolong berikan kudamu padaku. Kemudian ayahnya memberikan kudanya pada Labid.
Kemudian ketka berkecamuk perang dahsyat Labid terus mencari dan menyerang al-mundzir hingga mendapat kesempatan membunuhnya dan menjatuhkan dari kudanya, pasukan Mundzir kemudian kacau dan kalah dari berbagai sisi. Kemudian labid turun mengambil kepala Mundzir dan pergi menghadap al-Harits dan menyerahkan kepala musuhnya kepadanya. Raja al-harits berkata, anak pamanmu telah menjadi milikmu, aku telah nikahkan dia dengan mu. Labid menjawab, tidak paman, aku akan menjenguk teman-teman yang terluka, kemudian Labid pergi.
Dalam perjalanan pulang Labid bertemu saudaranya al-mundzir yang membawa sisa pasukannya yang marah untuk membalas dendam. Kemudian terjadilah perang dahsyat, Labid maju dengan gagah berani, seorang diri dan yang paling depan, menyerang sampai terbunuh. Meski Labid terbunuh, tetapi tentara musuh kalah dan banyak yang terbunuh. Tentara ghassan kembali membawa kemenangan setelah memperoleh banyak tawanan dari tentara Mundzir.
6)      Saj'u al-Kuhhan (mantra-mantra dukun), pada masa jahiliyyah terdapat sekelompok orang yang mengaku mengetahui hal gaib, apa yang terjadi besok, atas pemberitahuan khaddamnya yang berupa jin. Mereka menjadi tempat kembali ketika kaumnya mempunyai problem.
                                    Mantra-mantra yang mereka ucapkan inilah yang diebut saj’ul kuhhan. Yang biasanya kalimatnya pendek, kata-katanya asing, ungkapannya berpola, dan diucapkan secara tidak jelas. Diantara dukun-dukun pada akhir masa jahili adalah Sawad ibn Qarib al-Dawsy, Al-Ma’mur al-Hari’iy dukun kabilah al-Harist ibn Ka’b, Khunnafar al-Himyari diriwayatkan bahwa dia masuk Islam setelah bermusyawarah dengan rewangnya syetan syisshar. Dan dukun terhebat dalam menciptakan sajak adalah salimah ibn Abi Hayat yang dikenal dengan Uzza Salimah, dialah yang mengucapkan mantra berikut ini:
"والارض والسماء, والعقاب والصقعاء, واقعة يبقعاء, لقد نفر المجد بنى العشراء للمجد والسناء"
Demi bumi, demi langit, demi planet matahari yang menyinari buq’a. telah menang bani Asyro dengan mendapatkan keagungan dan keluhuran”.
            Selain dukun-dukun laki-laki yang telah disebutkan diatas, banyak juga dukun-dukun perempuan seperti: Sya’tsa, Tsa’diyah, Zarqa’binti Zuhair, Ghaithalah al-Qurasyiyah dan Zabra’.
Tokoh-tokoh prosa/nasr Jahiliyah
            Kami dari pemakalah, mencoba untuk mengklasifikasikan tokoh-tokoh natsr jahiliyah berdasarkan  jenis natsr karyanya :    Khutbah : Qaisy Ibn Kharijah Ibn Sinnan, orator yang naik daun pada perang Dahisy dan Ghubaraa’, Khuwaily Ibn Amr al-Ghatfani seorang orator pada perang fijar dan Qus Ibn Sa’idah ibn Al-Iyadi, orator paling tenar di pasar Ukaz.
  •  Wasiat : Hasyim Ibn Abd Manaf, Umamah binti al-Harist dan Dzul Isba’ Al-Adwani. 
  •  Amtsal : Hudzail ibn Hubairah al-Taghliby, Tharfah Ibn ‘Abd, Dhabbah ibn ‘Ad ibn Thabikhah dan Amr ibn Tsa’labah ibn Kalb.
  •    Hikmah : Afwah al-Awdy. 
  • Qasas : Muhammad ibn al-Qasim al-Ma’ruf, Abu Bakar Ahmad ibn Marwan Addainuri, dan Abi Bakr Muhammad ibn Yahya Asshouli 
  • saj’u al-Kuhhan  : Sawad ibn Qarib al-Dawsy, al-Ma’mur al-Hari’iy dan  Salimah Ibn Abi Hayyat.
            Karakteristik sastra jahiliyah secara umum
            Dari segi makna, ciri-ciri puisi jahilyah adalah sebagai berikut:
  • Jujur, penyair mengungkapkan apa yang dirasakannya berdasarkan fakta dan tidak berlebihan dalam mengungkapkannya. 
  •  Ringkas, susunannya sama sekali bebas dari pengulangan, penjelas atau desakan 
  • Kesederhanaan, kehidupan badui merupakan faktor yang menciptakan pribadi manusia yang sederhana demikian juga alam jahiliyyah semua itu mempengaruhi karya puisi jahiliyah 
  • Romantis, puisi jahiliyah sangat romantis dalam mengungkapkan jiwa dan perasaan penyairnya.
            Pada umumnya keistimewaan puisi Arab jahili itu corak pemikirannya sangat terbatas sekali, sesuai dengan corak kehidupan mereka yang sederhana. Hanya saja kebanyakan mereka bersandarkan pada daya khayal yang ada ditambah dengan pengalaman dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena itu, jika hendak menilai keadaan ssuatu syair maka kita tidak dapat terlepass dari keadaan penyair itu sendiri.
 
KESIMPULAN
      Beberapa sumber literatur memberikan definisi prosa/nastr sebagai berikut :
  •   Jenis karya sastra yang dibedakan puisi karena tidak terikat oleh kaidah puitika
  •  Karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas yang tidak      terikat oleh rima dan irama.  
  •  Perkataan yang tidak diatur oleh wazan-wazan dan qofiyah.
Prosa pada masa jahiliyah dibagi menjadi beberapa macam yaitu : Khutbah (pidato), Wasiat, amtsal, hikmah, qasas dan  saj’ul kuhan.
Karakteristik sastra Jahiliyah secara umum bisa dilihat dari segi makna yaitu Jujur, Ringkas, sederhana dan Romantis.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Iskandari dan Musthafa ‘Anani, Al-Wasith Fi Al-Adab Al-Arabi Wa Tarikhihi (Mesir:Dar al-Ma’arif, 1919)
Gazi Thulaimat dan ‘Irfan al-Asyqar, Al-Adab al-Jahili, (Damaskus: Maktabah al-Iman, 1992)     
Syauqi Dhaif, Tarikh al-Adab al-‘Arabi al-Ashr al-Jahili, (Kairo: Dar al-Ma’arif, 2002)
Wildana Wargadinata, dan Laily Fitriani, , Sastra Arab dan Lintas Budaya, (Malang:UIN Malang Press,             2008)
http://arab07.multiply.com/journal/item/10/prosa_arab_?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
                                                                                                   

Senin, 11 Juni 2012

Satra Arab Pada Masa Sadr Al-Islam


Satra arab Pada Masa Sadr Al-IslaM
Oleh Nurul Hikmah ( 09.11.00143 )
PENDAHULUAN
Perkembangan sastra Arab dari masa ke masa tidak bisa lepas dari  sejarah kehidupan bangsa Arab. Yang mana dulu sastra timbul karena kerinduan orang Arab akan kedamaian dalam hiruk-piruk kisruhnya peperangan. Islam telah menggoreskan sejarah perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari segi spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya, perubahan tersebut tidak hanya terbatas bagi bangsa Arab saja, namun mencakup seluruh bangsa yang tersentuh oleh dakwah islam, sehingga bangsa tersebut tersinari oleh cahaya dan keutamaan iman.
Banyak terjadi perbedaan pendapat tentang periodisasi sastra Arab. Mayoritas tokoh sastrawan menggabung masa sadr al-Islam dan Umayyah menjadi satu. Namun, karena kedatangan Islam justru mengkritik sasta Jahili yang sebelumnya sudah mapan, maka masa Sadr Islam ini lebih baik jika dipisah. Karena nanti kedatangan islam akan menggeser posisi puisi dan lebih mengunggulkan prosa sebagai sarana dakwah nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Dan disini pemakalah akan menjelaskan bagaimana perkembangan sastra pada masa permulaan islam. Melihat pemakalah yang berada pada jurusan tarbiyah dalam progam studi Pendidikan Bahasa Arab, maka selanjutnya akan mencoba membahas apakah sastra itu sebagai metode, strategi,  atau pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab.
PEMBAHASAN
A.        Definisi sastra
·         Secara etimologi, sastra dalam bahasa Inggris adalah literature (tulisan, tata bahasa).
·         Dalam bahasa Indonesia, sastra berasal dari kata sanskerta. Sas berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, dan tra berarti sarana,alat. Artinya sastra adalah sarana untuk mengajar.
·         Dalam bahasa Arab, sastra diartikan adab yang memiliki banyak definisi :
ü Pada masa jahili, kata adab dikalangan sastrawan tidak digunakan untuk penyebutan istilah “sastra” tapi “undangan jamuan makan”.
ü Pada masa Islam, kata adab dalam salah satu hadist nabi sebagai berikut  أدبني ربي فأحسن تأديبي mempunyai arti budi pekerti yang luhur.
ü Makna kata Adab juga bisa dibagi dua :
1)      Makna Adab secara umum : Berperilaku dengan akhlak karimah. Seperti jujur, dan amanat.
2)      Makna secara khusus : Ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan), dan memberi pengaruh pada jiwa.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa untuk mata kuliah tarikh adab, sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.
B.        Batas permulaan Islam
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38 H, 622-660 M). Sastra Pada periode ini dengan jelas menggambarkan kepada kita tentang kehidupan masyarakat Islam yang bergitu gemilang jauh dari kekacauan, sebuah lembaran sejarah yang paling indah, kita baca baris-barisnya yang akan menghembuskan aroma keikhlasan, memperlihatkan cahaya tauhid dan menampakkan sebuah semangat yang mampu merontokkan gunung, dan menundukkan berbagai macam kesulitan.
Lembaran sejarah itu telah ditulis dengan darah para syuhada yang kelak pada hari kiamat akan menebarkan bau wangi bak minyak misik, baris-baris mutiara itu ditulis oleh tangan-tangan yang suci dan hati yang sehat nan tulus. sebuah masa dimana kehidupan begitu tentram dikarenakan keimanan yang ada pada hati-hati mereka. Pada periode ini sastra pun berkembang sesuai dengan ruh keislaman.
C.        Kondisi bangsa Arab pada masa permulaan Islam
·      Agama : multiagama (Jahili, Majusi, Nasrani, Yahudi, dll), kemudian sebagian besar masuk Islam (muhammadinisme).
·      Politik : bergesernya dari bentuk sukuisme, menjadi negara (Madinah dan khalifah), sehingga banyak terjadi konflik&kepentingan, terutama setelah Nabi Wafat. Suku Qurasiy sebagai suku tertinggi. Secara ekternal diapit oleh kekuasaan Romawi dan Persi.
·      Sosial : ‘Arab (kota, kaya) dan A’rab (desa, miskin), negara sebagai panglima Hukum.
·      Ekonomi : perdagangan mata pencaharian utama, negara mengelola keuangan, transaksi dengan uang (nonbarter), sehingga masyarakat cenderung mulai “sejahtera”, ada monopoli suku tetentu terhadap kekayaan alam, oase, sumur, rumpu, sumber mata air.
·      Geografis : di samping daerah Utama: Yaman, Najed, Hejaz, wilayah Mesir, Syiria dan Irak menjadi bagian Arab-Islam
·      Ilmu dan Pengetahuan : disiplin “pengetahuan” bermunculan, yang diinspirasi oleh Ajaran Agama, terutama al-Qur’an dan Hadis seperti Qira’at, nahwu, musyawarah (demokrasi islam), politik, ekonomi, administrasi negara, dll.

D.       Faktor pendorong sastra pada permulaan Islam
Pada masa permulaan Islam, posisi puisi tergeserkan oleh prosa, Karena prosa digunakan nabi Muhammad sebagai alat untuk berdakwah. Adapun faktor-faktor pendorong sastra adalah sebagai berikut :
Adanya sastra Jahili yang sudah mapan, sehingga tinggal mengembangkan saja.
Datangnya agama Islam, yang membawa Al-Qur’an dan hadis baik dari lafal maupun makna/ isi keduanya.
Nabi Muhammad sebagai agen yang “membelokkan” puisi Jahili dengan puisi Islam sebagai media untuk politik dakwah.
Perluasan wilayah islam.
Adanya embrio Rasionalisme.
“Luntur”nya fanatisme kesukuan, akibat dari dominasi negara Madinah.
Keadaan ekonomi-politik yang “stabil”.
Sudah ada “kementerian” yang mengatur kehidupan masyarakat.
Adanya kontak bahasa dengan budaya lain, terutama bahasa dan sastra.
E.     Pengaruh Islam terhadap sastra Arab
Kedatangan islam di tanah arab telah membawa pengaruh besar dan kemajuan di berbagai aspek agama, ekonomi, politik, seni dan budaya, juga aspek sosial bangsa itu sendiri. dan islam muncul pada abad ke tujuh masehi yang dibawa oleh nabi Muhammad. Adapun pengaruh islam pada sastra Arab dari jahilliyah menuju permulaan islam adalah sebagai berikut :
1.      Bertambah halus bahasannya
Jika diamati keberadaan bahasa arab pada masa jahilliyah, maka jauh berbeda setelah datangnya agama islam di tengah-tengah bangsa Arab. bila bahasa arab pada masa jahilliyah sangat kasar didengar dikarenakan watak dan tabiat mereka secara genetis pada masa itu juga sangatlah kasar. Tapi setelah islam dating, mereka banyak mengambil etika dan tata cara penyusunan kalimat dari al-qur’an dan semakin gemar untuk membacanya.
Dari al-qur’an seakan mereka mendapat satu kekuatan dan kewibawaan, hingga terus-menerus dibaca dan dihafal. Dari kemukjizatan alqur’an itulah mereka tersadar. Hingga tidak sedikit di antara mereka, baik yang  awam maupun  dari para penyair yang memeluk agama Islam. Dari alqur’an juga para penyair banyak belajar akan seni keindahan dan kehalusan pemakaian bahasa sastranya.
2.   Bertambah luasnya pemakaian bahasa Arab
Dengan adanya perluasan derah islam yang merata ke berbagai penjuru dan banyaknya perpindahan bangsa-bangsa arab ke daerah-daerah yang baru, telah menyebabkan adanya percampuran antara bangsa arab dengan bangsa lain.
Secara otomatis akan membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan pemakaian bahasa Arab, khsusnya di kalangan bangsa yang telah masuk Islam. Sehingga tidak mengherankan lagi jika bahasa arab di masa itu menjadi bahasa persatuan bagi umat islam dimsns saja.
Setelah datangnya islam, maka pemakaian bahasa arab pun semakin meluas. Sebab dalam islam ditetapkan syari’at-syari’at seperti shalat, puasa, haji. Dengan sendirinya pemakaian bahasa arab tersebut teru berkembang sampai ke penjuru dunia, sampai pada kalangan pemerintah muslimin dalam usaha memperluas daerah kekuasaannya.
3.   Bertambah tinggi nilai sastranya
Bangsa arab pada masa jahilliyah dulu sangat mendambakan ketinggian nilai sastra, sebab mereka mempunyai gairah yang besar sekali terhadap yang dihasilkan oleh sang penyair. Sehingga mereka sering sekali mengadakan lomba syi’ir dan yang menang karyanya akan digantung di dinding ka’bah. Dan sekaligus menentukan siapa yang paling tinggi dan indah sastranya.
Untuk dapat mengalahkan keahlian mereka dan menghindarkan mereka dari kesombongan , maka Allah menurunkan mu’jizat yaitu al-qur’an sebagai suatu standart bahasa. Adapun maksud kemukjizatan al-qur’an adalah bukan untuk melemahkan manusia, melainkan untuk menjelaskan kepada manusia akan kebenaran al-qur’an dan rasul yang membawanal-qur’an.
F.  Bentuk-bentuk sastra pada masa permulaan Islam
Seperti yang telah pemakalah jelaskan diatas, bahwa prosa pada masa permulaan islam ini mengalami perkembanagn yang pesat, sehingga menggeser posisi puisi. Adapun bentuk-bentuk prosa adalah sebagai berikut :
1.   Khutbah (pidato)
Pada periode ini kedudukan syair mulai tergantikan oleh khutbah dikarenakan beberapa hal, antara lain :
·         Semangat untuk menyebarkan cahaya islam dengan dakwah dan jihad.
·         Pengaruh Al-Qur’an dan Hadits terhadap kefasihan sastra arab.
·         Berkembangnya diskusi antar masyarakat dalam berbagai pembahasan baik sosial-politik pendidikan dan sebagainya.
·         Penjelasan kebijakan politik dan hukum para khalifah.
Contoh Khutbah Pada periode ini:
     Khutbah Abu Bakar Ash-Siddiq Ketika Diangkat Sebagai Khalifah :
Sesaat setelah Meninggalnya Rasulullah SAW, kaum muslimin memilih Abu Bakar RA. sebagai pemimpin mereka karena berbagai keutamaan yang ada padanya, ia adalah lelaki pertama yang beriman kepada Rasulullah, teman beliau didalam gua tsaur dan teman setia beliau ketika berhijrah ke Mekkah, Rasulullah juga pernah memerintahkannya untuk menjadi imam menggantikan beliau ketika beliau sakit.
      Ketika diangkat sebagai Khalifah beliau berkhutbah kepada sekalian kaum muslimin dengan terlebih dahulu memuji Allah dan berkata :
يا أيها الناس، إني قد وليت عليكم ولست بخيركم، فإن رأيتمني على حق فأعينوني , وإن رأيتموني على باطل فسددوني , أطيعوني ما أطعت الله فيكم , فإذا عصيته فلا طاعة لي عليكم , ألا إن أقواكم عندي الضعيف , حتى آخذ الحق له , و أضعفكم عندي القوي حت آخذ الحق منه.
أقول قولي هذا، و أستغفر الله لي ولكم
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku sekarang telah memimpin kalian, namun aku bukanlah yang terbaik diantara kalian, jika kalian melihatku berjalan diatas kebenaran maka bantulah aku, sedangkan jika kalian melihatku diatas kebatilan maka luruskanlah langkahku, taatilah aku selama aku mentaati Allah, dan apabila aku melakukan sebuah kemaksiatan maka kalian tidak boleh taat terhadapku akan hal itu, ketahuilah, Bahwasanya orang yang paling kuat diantara kalian dimataku adalah orang yang lemah hingga ia memperoleh haknya, sebaliknya orang yang terlemah dimataku adalah orang yang kalian anggap paling kuat hingga ia mengembalikan hak-hak orang lain. Demikianlah apa yang aku sampaikan kepada kalian seraya memohon ampun atas diriku dan kalian semua kepada Allah SWT.
2.   Kitabah atau Surat
Pada periode ini Kegiatan surat menyurat mulai berkembang dalam rangka dakwah islamiyah, pengaturan hukum dan kebijakan politik pemerintahan islam serta penulisan piagam perdamaian antar negeri.

Contoh Surat Rasulullah kepada Khalid bin Walid :
Semenjak Allah memerintahkan Beliau untuk berdakwah kejalan Allah, Beliau begitu bersungguh-sungguh dalam upaya menyebarkan cahaya Islam dan mengajak manusia kembali kepada tauhid. Beliau tak pernah lelah dalam mendakwahi manusia kejalan Allah dengan penuh kebijaksanaan, nasihat yang baik dan akhlak yang terpuji.
Diantara kabilah Arab yang didakwahi oleh Beliau adalah kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b, Beliau pun mengutus Khalid bin Walid untuk mengajak mereka kepada Islam. Sampai akhirnya Khalid bin Walid mengirimkan surat kepada Rasulullah bahwa kabilah tersebut menerima dakwah Islam. Rasulullah membalas surat tersebut memerintahkan Khalid bin Walid untuk kembali bersama utusan dari mereka untuk pembelajaran tentang keislaman Dalam suratnya Beliau berkata :
بـسم الله الرحمن الرحيم : من محمد النبي رسول الله إلى خالد بن الوليد , سلام عليك , فإ ني أحمد إليك الله الذي لا إله إلا هو.
أما بعد : فإن كتابك جاءني مع رسو لك تخبر أن بني الحارث بن كعب قد أسلموا قبل أن تقاتلهم , وأجابوا إلى ما دعوتهم إليه من الإسلام , وشهدوا أن لا إله إلا الله , وأن محمدا عبدالله ورسوله , فبشرهم وأنذرهم , وأقبل واليقبل معك وفدهم ،
 والسلام عليكم ورحمةالله وبركاته
“Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad sang Nabi utusan Allah, semoga keselamatan selalu bersamamu, Aku panjatkan puji kepada Allah untukmu. Amma ba’du : Telah sampai kepadaku surat yang engkau kirimkan bersama utusanmu, menjelaskan bahwa kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b telah masuk islam dengan damai tanpai terjadi pertempuran, mereka telah mengikuti apa-apa yang engkau dakwahkan dari Agama ini, mereka bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, maka berilah kabar gembira atas keislaman mereka dan berilah mereka peringatan, dan kembalilah engkau wahai Khalid bersama utusan dari kabilah tersebut. Semoga keselamatan, rahmat serta barakah senantiasa Allah limpahkan kepadamu.
G.    Tokoh-tokoh sastra pada masa permulaan Islam
1.   Hassan Ibn Tsabit
Ayah nya bernama Tsabit Ibn Mundzir Ibn Haram Al-Khuzraji dan ibunya bernama Furai’ah Al-Khuzrajiyah. Dia tertarik pada Islam dan akhirnya masuk di agama Allah  ketika nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Dia hidup selama 120 tahun, 60 dalam keadaan jahilliyah dan 60 tahun dlam keadaan islam, namun hal itu masih menjadi perselisihan diantara para ulama’. Ada yang mengatakan bahwa dia lahir sebelum nabi Muhammad lahir dengan selisih 60 tahun.
2.   Ka’ab Ibnu Malik Al-Anshari
Nama lengkapnya adalah Amru Ibnu At-Taqin Ibnu Ka’ab Ibnu Suwad Ibn Ghanam Ibnu Ka’ab Ibnu Salamah Al-Anshari. Dia dijuluki Abu Abdullah, Abu Abdur Rahman, Abu Muhammad Dan Abu Basyir.
Contoh puisinya yang bercerita tentang suasana perang,
Ini puisi Ka’ab ketika ia menyaksikan kejadian di Bi’ru Ma’unah :
تركتم جاركم لبني سالم #  مخافة حربهوا عجزا وهونا
فلو حبلا تناول من عقيل # لمد بحبلها حبلا متينا
أو القرطاء ما إن أسلموا # وقدما ما وفوا إذ لا تفون
Karena meninggalkan tetanggamu bani salim, karena yakut akan perang yang melemahkan dan menghinakan. Walau tali melilit para pemimpin untuk mengulurkan tangan yang kuat. Atau qirtha’  bila tidak masuk islam dan mengajukan suatu kelengkapan apabila tidak datang.
3.   Abdullah bin Rawalah
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Rawalah Ibnu Tsa’labah Ibnu Amrul Qais Al-Qibqsi Al-Akbar Ibnu Malik Al-Aghra Ibnu Tsa’labah Ibnu Ka’ab Ibnu Khazraj Ibnu Al-Harits Ibnu Khazraj Al-Anshari Al-Khazraji.
لا كني اسال الرحمن مغفرة # وضربة ذات فزع تقذف الزبدا
بحربة تنفذ الأحشاء والكبدا # أو طعنة بيدي حران مجهزة
يا أرشاد الله من فاز وقد رشدا # حتى يقولوا إذا مروا على جدث
Akan tetapi aku memohon ampunan kepada dzat yang maha pengasih, untuk melenyapkan rasa ketakutan yang berlebih bagaikan buih. Atau tikaman dengan tanganku yang ingin menembus isi perut dan hati. Hingga jika ada yang melewati makamku. Mereka akan berkata : wahai orang yang mencari petunjuk, barang siapa yang menang, maka ia benar-benar telah mendapatkan petunjuk.
4.      Al-Buthayi’ah
Nama lengkapnya adalah jamal ibnu malikah, salah seorang penyair al-mukhadramin, yaitu mereka yang mengenal masa jahiliyan dan islam. Dia bertubuh pendek, sehingga dijuluki Butha’iyah (seorang laki-laki yang pendek).
H.   Kontribusi  Tarikh Al-Adab Al-Arabi Dalam Pendidikan Bahasa Arab
Menurut pemakalah, posisi sastra dalam pendidikan bahasa Arab bisa dijadikan sebagai suatu pendekatan. Karena dalam pembelajaran bahasa Arab yang banyak dianggap sebagai suatu bahasa yang amat sulit untuk dipelajari, seorang pendidik harus menggunakan suatu pendekatan yang menyenangkan, agar peserta didik mempunyai semangat dan minat untuk belajar bahasa Arab. Dalam hal ini,  pendekatan  sastra bisa dijadikan opsi bagi pendidik dalam pembelajaran bahasa Arab, yang mana dalam  pendekatan ini siswa bisa diajak berimajinasi, berkreasi, dan menggunakan perasaannya (menghayati) dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang ada dalam kesustraan. Disini yang pelu ditegaskan adalah bahwa yang digunakan pendekatan ini bukan mengacu pada teks sastra yang rumit dan membutuhkan nalar yang cukup dalam memahaminya, melainkan suatu cara atau strategi yang ada dalam sastra. Sehingga dapat tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan mengantarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Namun kelemahan pendekatan sastra ini adalah lebih terfokus pada teks (bahasa) sastrawi, artinya tidak menyeluruh. Terkadang pendidik terlena dengn metode, sehingga materi kurang bisa tersampaikan.
KESIMPULAN
Sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38H, 622-660M).
Pada periode ini, posisi prosa lebih unggul dari pada puisi, karena prosa dijadikan nabi Muhammad sebagai sarana untuk berdakwah.
Menurut pemakalah, posisi sastra dalam pendidikan bahasa Arab bisa dijadikan sebagai suatu pendekatan. Karena dalam pembelajaran bahasa Arab yang banyak dianggap sebagai suatu bahasa yang amat sulit untuk dipelajari, seorang pendidik harus menggunakan suatu pendekatan yang menyenangkan, agar peserta didik mempunyai semangat dan minat untuk belajar bahasa Arab. Dalam hal ini,  pendekatan  sastra bisa dijadikan opsi bagi pendidik dalam pembelajaran bahasa Arab, yang mana dalam  pendekatan ini siswa bisa diajak berimajinasi, berkreasi, dan menggunakan perasaannya (menghayati) dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang ada dalam kesustraan.
DAFTAR PUSTAKA
Dha’if,  Syauqi, Tarikh al-Adab al-Arabi fi Asri al-Islami,(Darul Ma’arif)
Ali Muhinna, Abda’, Diwan Hassan Ibn Tsabit Al-Anshari,(Lebanon:Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1994)
Wargadinata, Wildana dan Fitriani, Laily Sastra Arab Dan Lintas Budaya, (Malang:UIN Malang press, 2008),
http://himasaunpad.blogspot.com/2010/07/sejarah-perkembangan-sastra-arab-masa.html
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?t=7794&pagenumber=
http://www.scribd.com/doc/31552799/Pengertian-Sastra-Menurut-Para-Ahli
Power point 5 Khabibi Muhammad Luthfi dalam mata kuliah tarikh adab
Khairawati, dalam PDF Pengaruh Islam Terhadap Kesustraan Arab.